1. Frontend (tampilan yang dilihat user)
Ini bagian yang ngurus desain, interaksi, dan apa yang muncul di layar:
- HTML → buat struktur dasar halaman.
- CSS → buat styling, warna, layout, animasi.
- JavaScript (JS) → bikin website interaktif (misalnya tombol bisa diklik, animasi jalan, validasi form).
- Framework/library populer: React.js, Vue.js, Angular.
2. Backend (mesin di balik layar)
Ini bagian yang ngurus data, logika, dan komunikasi dengan database/server:
- PHP → masih banyak dipakai, apalagi untuk WordPress.
- Python → dengan framework kayak Django & Flask.
- JavaScript (Node.js) → bikin server pakai JavaScript.
- Ruby (Ruby on Rails) → terkenal simpel dan cepat buat startup.
- Java → stabil, sering dipakai di sistem besar.
- C# (ASP.NET) → sering dipakai di perusahaan besar yang pakai ekosistem Microsoft.
- Database biasanya digabung kayak MySQL, PostgreSQL, MongoDB.
3. Pendukung lain
- SQL → bahasa query buat database.
- TypeScript → versi “lebih aman” dari JavaScript.
- Go & Rust → makin populer buat website modern karena cepat & efisien.
👉 Intinya, untuk bikin website dasar cukup HTML, CSS, JavaScript.
Kalau mau website dinamis (ada login, database, transaksi), butuh backend language kayak PHP, Python, Node.js, Java, atau C#.
Simak artikel kami yang lain di bawah ini :
- Apa itu Node.js? Pengertian,Fungsi,kelebihan dan kekurangannya. Simaklah berikut ini!
- tips Cara mencegah laptop anda overheating!
- Apa it SQL? Pengertian dan fungsi nya.
- Sejarah Munculnya CPU (Central Processing Unit)
- Apa itu Vue.js? Berikut Pengertian, Fitur, dan Kelebihan dan Kekurangan nya!
Ingin membuat sebuah Website tapi bingung cara bikin nya? tenang Powercode Solusi nya! Pembuatan website anda akan ditangani oleh programmer terbaik kami Silahkan kunjungi pembuatan Website Kami.